Sabtu, 20 Mei 2017

PERKEMBANGBIAKAN SEKSUAL DAN ASEKSUAL

Nama saya Visca Yunia Septianti saya berkuliah di Universitas Gunadarma Depok, Kelas 1PA08 . Postingan saya kali ini untuk menunaikan tugas softskill yang diberikan oleh Dosen Ilmu Alamiah Dasar. Tugas yang diberikan kali ini adalah Menjelaskan Apa yang Dimaksud dengan "PERKEMBANGBIAKAN SEKSUAL DAN ASEKSUAL".


PERKEMBANGBIAKAN SEKSUAL DAN ASEKSUAL 


  Reproduksi adalah proses biologis suatu individu untuk menghasilkan individu baru. Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan oleh pendahulu setiap individu organisme untuk menghasilkan suatu generasi selanjutnya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis, yakni Seksual dan Aseksual.   

  Perkembangbiakan Seksual ( Reproduksi Seksual ), adalah proses reproduksi sel atau organisme yang membutuhkan baik jantan dan betina dan dilakukan melalui perkawinan. Kebanyakan mamalia, reptil, burung, serangga, dan ikan mereproduksi melalui reproduksi seksual. Perkembangbiakan seksual dipraktekkan oleh sebagian besar organisme yang memiliki jantan dan betina dan dapat mencari jodoh. Hasil Perkembangbiakan Seksual pada variasi genetik lebih besar dari perkembangbiakan aseksual.

  Dalam Perkembangbiakan Aseksual ( Reproduksi Aseksual ), suatu individu dapat melakukan reproduksi (perkembangbiakan) tanpa keterlibatan individu lain karena tidak melalui perkawinan. Misalnya yang terjadi pada bakteri atau amoeba. Ia membelah selnya sendiri untuk mempertahankan jenisnya. Mereka bereproduksi secara tidak kawin. Pembelahan pada sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari Perkembangbiakan Aseksual. Walaupun demikian, Perkembangbiakan Aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan ada juga yang memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi (perkembangbiakan) Aseksual. 

  • PERKEMBANGBIAKAN SEKSUAL :
Perkembangbiakan Seksual dapat terjadi pada hewan, tumbuhan dan manusia. Individu baru dimulai dengan bersatunya dua sel dalam suatu proses pembuahan.

Reproduksi pada Manusia terjadi secara Seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur).

a. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan :

  Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang dapat terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi secara kawin pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

  1. Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan.

   2.  Dengan Pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami. 

Pembiakan Seksual lainnya dapat kita temukan pada:

Hydra
Selain berkembang biak secara aseksual (bertunas) Hydra juga dapat berkembang biak secara seksual. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan testis dan ovarium, yang terdapat pada satu tubuh (hermafrodit). Alat tersebut masing-masing menghasilkan spermatozoid dun ovum. Hasil pembuahannya adalah zigot yang selanjutnya akan berkembang menjadi hewan baru.

Cacing pita
Tubuh cacing pita terdiri atas segmen-segmen yang disebut proglotid. Pada setiap proglotid terdapat ovarium yang menghasilkan ovum dan testis yang menghasilkan sel sperma. Bila sel telur dan sel sperma sudah masak, maka terjadilah pembuahan didalam proglotid yang menghasilkan zigot

Cacing tanah
Dalam tubuh cacing tanah terdapat beberapa segmen yang kulitnya menebal disebut klitelum. Dalam segmen tersebut terdapat testis yang membentuk spermatozoid, dan ovarium yang membentuk ovum. Walaupun ovum dan spermatozoid terdapat dalam satu tubuh, cacing tanah tidak pernah mengadakan pembuahan sendiri, tetapi melakukan perkawinan dengan mempertukarkan spermatozoid (perkawinan silang).

Serangga
Pada beberapa jenis serangga, misalnya lebah madu (Apis indica), terdapat koloni yang terdiri atas ratu yang fertil, pejantan fertil dan mati setelah kawin, dan  pekerja yang mandul (steril). Pada waktu kawin, sperma dari jantan disimpan dalam kantung sperma di induk betina. Sperma ini merupakan cadangan sperma selama ratu hidup. Bila telur yang telah matang dibuahi oleh sperma, telur tersebut akan berkembang menjadi calon ratu, calon pekerja atau prajurit, sedangkan yang tidak dibuahi (partenogenesis) akan berkembang menjadi pejantan. Lebah pekerja dan prajurit menjadi mandul (streril) karena pengaruh lingkungan, yaitu kurang makan.

Reproduksi pada Vertebrata :

Vertebrata hanya dapat berkembang biak secara kawin (seksual), yaitu melalui peleburan antara ovum dan spermatozoid. Pembuahan pada vertebrata dapat terjadi di luar tubuh maupun di dalam tubuh. Bila terjadi di luar tubuh disebut fertilisasi eksterna, misalnya pada ikan dan katak. Bila pembuahannya terjadi di dalam tubuh disebut fertilisasi interna. Misalnya pada reptilia, burung, dan hewan menyusui.

Perkembangbiakan pada vertebrata dapat dibedakan atas:
1. Ovipar (bertelur), ialah hewan yang meletakkan telur di luar tubuhnya. Misalnya ikan, burung, amfibia, dan sebagian reptilia.

2. Ovovivipar (bertelur-beranak), ialah hewan yang menghasilkan telur, dan embrio berkembang dalam telur. Misalnya, ikan Hiu, kadal, dan beberapa jenis ular.
3. Vivipar (beranak), ialah hewan yang melahirkan anaknya.. Misalnya, manusia dan hewan menyusui lainnya.

Ikan
Ikan termasuk hewan yang bersifat ovipar. Ikan tidak mempunyai organ perkawinan. Pembuahan terjadi diluar tubuh, yaitu di dalam air. Sekali bertelur ikan mampu menghasilkan ribuan telur yang tidak dilindungi oleh cangkang. Telur yang telah dibuahi selanjutnya ada yang dibiarkan terapung-apung dalam air, ada yang ditempatkan dalam sarang dan dijaga oleh induknya, ada yang ditempelkan pada tanaman dalam air, serta ada pula yang disimpan di dalam rongga mulut induk betinanya seperti pada mujaer.

Amfibi
Seperti pada ikan, katak juga bertelur dengan fertilisasi eksternal. Telur yang telah dibuahi akan bergerombol dipermukaan air. Setelah enam hari telur akan menetas menghasilkan berudu atau kecebong. Berudu hidup di dalam air dan bernafas dengan insang. Setelah mengalami metamorfosis selama 1- 3 bulan, ia akan berubah bentuk menjadi katak. Pada umur satu tahun katak telah menjadi dewasa.

Reptilia
Ada yang meletakkan telur (ovipar) dan ada pula yang bersifat ovovivipar. Pembuahan terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Telur dilindungi oleh cangkang. Telur yang dikeluarkan ada yang disembunyikan didalam pasir, di dalam lumpur, ada yang dierami. Pada kadal telurnya menetas di dalam tubuh (ovovivipar).

Aves
Fertilisasi internal dengan kloaka. Semua jenis burung bereproduksi dengan cara bertelur (ovipar). Ada burung yang mengerami telurnya, ada yang menyimpannya dalam lubang-lubang yang ditutupi daun, ada pula yang menyimpan telurnya didalam pasir. Seekor burung sekali musim hanya mampu bertelur beberapa butir saja. Pada burung merpati, sekali musim bertelur mengeluarkan 2 butir telur yang akan menetas menghasilkan burung jantan dan betina. Embrio yang berkembang dalam cangkang mendapat makanan dari cadangan makanan yang tersimpan dalam telur tersebut.

Mamalia
Fertilisasi intemal, karena telah memiliki organ reproduksi sempurna. Kecuali golongan hewan berparuh bebek (Platypus), semua hewan menyusui selalu melahirkan (vivipar). Telur mamalia kecil dan mengandung sedikit cadangan makanan. Embrio mendapat makan dari rahim induknya melalui plasenta.

b. Perkembangbiakan Seksual pada Tumbuhan :

  Alat kelamin Jantan disebut serbuk Seksual sara yang mengandung spermatozoon berada benang seri dan alat kelamin betina disebut putik mengandung ovum atau sel telur. Alat kelamin jantan maupun alat kelamin betina sebenarnya kebanyakan tumbung berada dalam satu tempat yaitu bunga. Namun karena waktu masaknya tidak bersamaan maka sulit terjadi penyerbukan atau pembuahan sendiri. Penyerbukan pada tumbuhan dapat berlangsung dengan bantuan angin ( contoh pada tanaman padi ), serangga ( contoh pada bunga yang bermadu ), dan bantuan manusia ( contohnya pada panili ).

  • PERKEMBANGBIAKAN ASEKSUAL :
Perkembangbiakan Aseksual adalah terjadinya pembentukan individu baru dari satu induk tanpa melalui proses penggabungan (perpaduan) antara dua sel kelamin. 

Kebanyakan organisme yang berkembang biak secara Aseksual dapat pula melakukan Perkembangbiakan secara Seksual.

a.    Pembelahan kembar: 
Sel yang membelah membentuk dua sel anak dengan jumlah sitoplasma yang sama. 
Contoh: Bakteri, ganggang dan amoeba.

b.    Kuncupan: 
Inti sel membelah menjadi dua yang sama tetapi sitoplasmanya tidak sama besar. Bagian kecil disebut kuncup.

c.       Pembetukan spora:
Dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan sel. Bila kondisi lingkungan baik, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi individu baru, spora dihasilkan oleh jamur, lumut, paku, sporozoa (salah satu kelas protozoa) dan kadang-kadang juga dihasilkan oleh bakteri.
Jika Sporangium pecah, maka spora-spora yang sangat kecil terbawa oleh angin / ke tempat lain tanpa mengalami kerusakan.
Jika Spora jatuh di tempat yang sesuai, maka akan tumbuh organisme baru.

d.      Perkembangbiakan vegetatif: 
Perkembangbiakan melalui salah satu organ tumbuh makhluk hidup kemudian diberi fungsi untuk reproduksi. Organ tersebut dapat berupa akar, batang, daun atau umbi.



Sumber:
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36

Tidak ada komentar:

Posting Komentar