Sabtu, 20 Mei 2017

BILANGAN BULAT DAN BILANGAN REAL

Nama saya Visca Yunia Septianti saya berkuliah di Universitas Gunadarma Depok, Kelas 1PA08 . Postingan saya kali ini untuk menunaikan tugas softskill yang diberikan oleh Dosen Ilmu Alamiah Dasar. Tugas yang diberikan kali ini adalah Menjelaskan tentang "BILANGAN BULAT DAN BILANGAN REAL" beserta contohnya.

Bilangan Bulat :

a. Pengertian Bilangan Bulat :

Bilangan Bulat adalah bilangan bukan pecahan yang terdiri dari bilangan :

• Bulat positif (1, 2, 3, 4, 5, …) 
• Nol : 0 
• Bulat Negatif ( …,-5,-4,-3,-2,-1) 

Himpunan Bilangan bulat 
A = { …, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, … } 

Contoh :
Bilangan positif 1,2,3,4,5,6,7,… ,
bilangan negatif …,-7,-6,-5,-4,-3,-2,-1 
bilangan nol “0”

Bilangan Real :

b. Pengertian Bilangan Real (Riil) :

Bilangan Real adalah bilangan yang dapat ditulis dalam bentuk Desimal dan dapat ditemukan pada garis bilangan dengan cara penghitungan, pengukuran, atau bentuk geometrik.
Bilangan – bilangan tersebut ada di dunia nyata. Ada berbagai macam bilangan yang termasuk dalam bilangan nyata.

Bilangan Real mencakup Bilangan Rasional dan Irasional. 

Contohnya :

0, 1, 2, ½, 4/7, 55/7, √2, √3, √5, .... dan seterusnya.


a. Bilangan Rasional

Bilangan Rasional adalah bilangan Real yang dapat disusun ulang dalam bentuk pecahan di mana a dan b harus integer. Jadi, Bilangan Irasional adalah bilangan Real yang TIDAK dapat disusun ulang dalam bentuk pecahan .

Bilangan Rasional bilangan dalam bentuk a/b, dengan a dan b anggota bilangan bulat dan b  ≠ 0. 

Contohnya :
1/4 menjadi a = 1 dan b = 4 

b. Bilangan Irasional

Bilangan Irasional adalah suatu bilangan yang terdapat pada suatu garis bilangan yang tidak dapat di alokasikan dengan cara biasa karena bilangan ini tidak dapat digambarkan seperti halnya bilangan Rasional.

Bilangan Irasional : adalah bilangan-bilangan yang tidak dapat dinyatakan sebagai pecahan, atau bilangan yang bukan bilangan rasional.

Contohnya :
 √2, √3, √5

NB :

√9 = 3, maka √9 bukan bilangan irrasional.

DIAGRAM VENN

Nama saya Visca Yunia Septianti saya berkuliah di Universitas Gunadarma Depok, Kelas 1PA08 . Postingan saya kali ini untuk menunaikan tugas softskill yang diberikan oleh Dosen Ilmu Alamiah Dasar. Tugas yang diberikan kali ini adalah Menjelaskan tentang "DIAGRAM VENN" beserta contohnya.

PENGERTIAN DIAGRAM VENN :

  Diagram Venn atau Diagram Set adalah suatu cara menyatakan Himpunan dengan Gambar. "Diagram Venn" menunjukkan semua kemungkinan hubungan logika dan  hipotesis  di antara sekelompok (set/himpunan/grup) benda atau objek . Sebagai bagian ilmu Matematika.

  Diagram Venn ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1880 oleh John Venn untuk menunjukkan hubungan sederhana dalam topik-topik di bidang logika, probabilitas, statistik, linguistik dan ilmu komputer. 

Dalam membuat diagram Venn yang perlu diperhatikan yaitu :

1) Himpunan semesta (S) digambarkan sebagai persegi panjang dan huruf S diletakkan disudut kiti atas persegi panjang.
2) Setiap himpunan yang dibicarakan (selain himpunan kosong) ditunjukkan oleh kurva tersebut.
3) Setiap anggota ditunjukkan dengan noktah (titik)
4) Bila anggota suatu himpunan banyak sekali, maka anggota-anggotanya tidak perlu dituliskan.  


Sebuah Diagram Venn terdiri dari beberapa unsur. bagian persegi panjang yang ada di bagian luar merupakan bagian yang disebut sebagai 
"Himpunan semesta". 
Sementara di dalam persegi panjang tersebut terdapat lingkaran yang menyatakan 
"Himpunan dengan titik-titik yang menjelaskan tiap-tiap anggota dari himpunan tersebut". 

  • Contoh Soal Diagram Venn : 

S = {1, 2, 3, . . . , 10}
A = {2, 3, 5, 7}
B = {2, 4, 6, 8, 10}

Maka gambar diagram vennnya seperti berikut :




PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP BERDASARKAN IKLIM

Nama saya Visca Yunia Septianti saya berkuliah di Universitas Gunadarma Depok, Kelas 1PA08 . Postingan saya kali ini untuk menunaikan tugas softskill yang diberikan oleh Dosen Ilmu Alamiah Dasar. Tugas yang diberikan kali ini adalah Menjelaskan tentang "PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP BERDASARKAN IKLIM"  beserta contohnya.
  
  Iklim merupakan faktor dominan yang mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim ekstrim sangat menyulitkan bagi kehidupan organisme. Seperti kutub yang senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi atau gurun yang gersang. Persebaran tumbuhan dan binatang di kedua wilayah ini sangat minim baik jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya di daerah tropis merupakan wilayah yang optimal bagi kehidupan spesies.
  
  Faktor iklim (suhu, kelembapan udara, angin, dll) juga sangat berpengaruh terhadap penyebaran makhluk hidup. Perbedaan iklim di suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya berbeda-beda juga.

Berdasarkan tingkat kelembapan udaranya, tumbuhan dapat dibagi menjadi tiga kelompok :
1. Xerophyta : Tumbuhan yang mampu beradaptasi di daerah kering sekalipun (contoh = Kaktus)
2. Mesophyta : Tumbuhan yang dapat hidup di tanah yang lembab (Contoh = Padi)
3. Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang cocok hidup di lingkungan yang basah. Contoh: Eceng Gondok, dan Teratai.
4. Tropophyta, yaitu jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim. Contoh: pohon Jati

  • PERSEBARAN TUMBUHAN DAN HEWAN BERDASARKAN IKLIM:

Daerah Tropis  :

Memiliki ciri beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu antara Januari hingga Desember sangatlah sedikit, curah hujan sangat tinggi. Terdapat ribuan spesies tumbuhan yang dapat membenntuk suatu hutan tropik dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pohon-pohonnya besar dan tinggi, dapat mencapai 20-40 m
2. Cabang pohon panjang dan banyak, membentuk naungan pohon yang luas
3. Di dalam naungan pohon hidup tumbuhan yang menempel (epifit) yang melakukan adaptasi dengan lingkungan kering karena hidup dari air dan curah hujan yang dikandung cabang atau dahan tempat menempel
4. Tanah dibawah naungan hampir tidak pernah mendapatkan sinar matahari. Hal ini menyebabkan tanaman merambat, menjalar ke atas. Misalnya rotan
5. Di lapisan terbawah, hidup lumut dan rumput sebagai makanan hewan kecil.

   Didalam Hutan Tropis yang lebat, terdapat beraneka ragam Binatang, mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera, sampai harimau dan binatang besar lainnya. Sedangkan tumbuhan yang hidup dalam tumbuhan ini, memiliki ciri : berukuran kecil, tumbuh ketika hujan turun, berbunga dan berbiji dalam ukuran kecil dan tahan lama, tumbuh pada musim penghujan tahun berikutnya.

Daerah Sub-Tropis :

Merupakan iklim sedang. Terdapat 4 musim : musim panas, musim gugur, pusim dingin dan musim semi. Curah hujannya sepanjang tahun, sekitar 75-100cm/tahun. Karena curah hujan yang sedikit, menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus, karena daun dan rumput cepat mati dan membusuk ketika musim gugur.

Ciri Biomanya : Hutannya merupakan hutan luruh, Gugurnya daun merupakan persiapan datangnya musim dingin dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai. Pada musim dingin terdapat salju, jumlah tumbuhan jauh lebih sedikit, dan jarak antar pohon tidak rapat dan tidak ada perdu di bawahnya.

    Hewan yang ada pada hutan gugur antara lain: tikus, rusa, beruang, tupai, rubah, bajing, rakoon, serigala, kucing hutan, dan berbagai jenis burung seperti: burung elang, burung hantu, kalkun, dan burung pelatuk. Beberapa hewan pada bioma ini dapat melakukan hibernasi, yaitu tidur panjang selama musim dingin yang terlebih dahulu mengonsumsi banyak makanan.
  
      Hewan yang berhibernasi akan menurunkan suhu tubuhnya dan melambatkan detak jantung, serta pernafasannya sehingga metabolisme tubuhnya menjadi melambat. Metabolisme yang lambat ini membuat hewan dapat menyimpan energi untuk melewati musim dingin, dimana makanan tidak banyak tersedia.

Daerah Kutub :

Daerah ini, pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari. Pada musim dingin, matahari kurang dari 12 jam sehari. Bioma yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdisi dari satu spesies (homogen). Pohon khasnya adalah konifer, dan hewan yang hidup disekitar hutan taiga seperti moose, beruang hitam, dan marten.
Di belahan utara, terdapat tundra. Daerah ini mendapat sedikit energi radiasi matahari. perbedaan siang dan malam pada musim panas dan dingin sangatlah besar. Rumput tumbuh menutupi tanah, tumbuhan berbiji tumbuh kerdil.

 Binatang khas daerah ini adalah rendeer, beruang putih, dan  musk axen.

PERKEMBANGBIAKAN SEKSUAL DAN ASEKSUAL

Nama saya Visca Yunia Septianti saya berkuliah di Universitas Gunadarma Depok, Kelas 1PA08 . Postingan saya kali ini untuk menunaikan tugas softskill yang diberikan oleh Dosen Ilmu Alamiah Dasar. Tugas yang diberikan kali ini adalah Menjelaskan Apa yang Dimaksud dengan "PERKEMBANGBIAKAN SEKSUAL DAN ASEKSUAL".


PERKEMBANGBIAKAN SEKSUAL DAN ASEKSUAL 


  Reproduksi adalah proses biologis suatu individu untuk menghasilkan individu baru. Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan oleh pendahulu setiap individu organisme untuk menghasilkan suatu generasi selanjutnya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis, yakni Seksual dan Aseksual.   

  Perkembangbiakan Seksual ( Reproduksi Seksual ), adalah proses reproduksi sel atau organisme yang membutuhkan baik jantan dan betina dan dilakukan melalui perkawinan. Kebanyakan mamalia, reptil, burung, serangga, dan ikan mereproduksi melalui reproduksi seksual. Perkembangbiakan seksual dipraktekkan oleh sebagian besar organisme yang memiliki jantan dan betina dan dapat mencari jodoh. Hasil Perkembangbiakan Seksual pada variasi genetik lebih besar dari perkembangbiakan aseksual.

  Dalam Perkembangbiakan Aseksual ( Reproduksi Aseksual ), suatu individu dapat melakukan reproduksi (perkembangbiakan) tanpa keterlibatan individu lain karena tidak melalui perkawinan. Misalnya yang terjadi pada bakteri atau amoeba. Ia membelah selnya sendiri untuk mempertahankan jenisnya. Mereka bereproduksi secara tidak kawin. Pembelahan pada sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari Perkembangbiakan Aseksual. Walaupun demikian, Perkembangbiakan Aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan ada juga yang memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi (perkembangbiakan) Aseksual. 

  • PERKEMBANGBIAKAN SEKSUAL :
Perkembangbiakan Seksual dapat terjadi pada hewan, tumbuhan dan manusia. Individu baru dimulai dengan bersatunya dua sel dalam suatu proses pembuahan.

Reproduksi pada Manusia terjadi secara Seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur).

a. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan :

  Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang dapat terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi secara kawin pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

  1. Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan.

   2.  Dengan Pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami. 

Pembiakan Seksual lainnya dapat kita temukan pada:

Hydra
Selain berkembang biak secara aseksual (bertunas) Hydra juga dapat berkembang biak secara seksual. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan testis dan ovarium, yang terdapat pada satu tubuh (hermafrodit). Alat tersebut masing-masing menghasilkan spermatozoid dun ovum. Hasil pembuahannya adalah zigot yang selanjutnya akan berkembang menjadi hewan baru.

Cacing pita
Tubuh cacing pita terdiri atas segmen-segmen yang disebut proglotid. Pada setiap proglotid terdapat ovarium yang menghasilkan ovum dan testis yang menghasilkan sel sperma. Bila sel telur dan sel sperma sudah masak, maka terjadilah pembuahan didalam proglotid yang menghasilkan zigot

Cacing tanah
Dalam tubuh cacing tanah terdapat beberapa segmen yang kulitnya menebal disebut klitelum. Dalam segmen tersebut terdapat testis yang membentuk spermatozoid, dan ovarium yang membentuk ovum. Walaupun ovum dan spermatozoid terdapat dalam satu tubuh, cacing tanah tidak pernah mengadakan pembuahan sendiri, tetapi melakukan perkawinan dengan mempertukarkan spermatozoid (perkawinan silang).

Serangga
Pada beberapa jenis serangga, misalnya lebah madu (Apis indica), terdapat koloni yang terdiri atas ratu yang fertil, pejantan fertil dan mati setelah kawin, dan  pekerja yang mandul (steril). Pada waktu kawin, sperma dari jantan disimpan dalam kantung sperma di induk betina. Sperma ini merupakan cadangan sperma selama ratu hidup. Bila telur yang telah matang dibuahi oleh sperma, telur tersebut akan berkembang menjadi calon ratu, calon pekerja atau prajurit, sedangkan yang tidak dibuahi (partenogenesis) akan berkembang menjadi pejantan. Lebah pekerja dan prajurit menjadi mandul (streril) karena pengaruh lingkungan, yaitu kurang makan.

Reproduksi pada Vertebrata :

Vertebrata hanya dapat berkembang biak secara kawin (seksual), yaitu melalui peleburan antara ovum dan spermatozoid. Pembuahan pada vertebrata dapat terjadi di luar tubuh maupun di dalam tubuh. Bila terjadi di luar tubuh disebut fertilisasi eksterna, misalnya pada ikan dan katak. Bila pembuahannya terjadi di dalam tubuh disebut fertilisasi interna. Misalnya pada reptilia, burung, dan hewan menyusui.

Perkembangbiakan pada vertebrata dapat dibedakan atas:
1. Ovipar (bertelur), ialah hewan yang meletakkan telur di luar tubuhnya. Misalnya ikan, burung, amfibia, dan sebagian reptilia.

2. Ovovivipar (bertelur-beranak), ialah hewan yang menghasilkan telur, dan embrio berkembang dalam telur. Misalnya, ikan Hiu, kadal, dan beberapa jenis ular.
3. Vivipar (beranak), ialah hewan yang melahirkan anaknya.. Misalnya, manusia dan hewan menyusui lainnya.

Ikan
Ikan termasuk hewan yang bersifat ovipar. Ikan tidak mempunyai organ perkawinan. Pembuahan terjadi diluar tubuh, yaitu di dalam air. Sekali bertelur ikan mampu menghasilkan ribuan telur yang tidak dilindungi oleh cangkang. Telur yang telah dibuahi selanjutnya ada yang dibiarkan terapung-apung dalam air, ada yang ditempatkan dalam sarang dan dijaga oleh induknya, ada yang ditempelkan pada tanaman dalam air, serta ada pula yang disimpan di dalam rongga mulut induk betinanya seperti pada mujaer.

Amfibi
Seperti pada ikan, katak juga bertelur dengan fertilisasi eksternal. Telur yang telah dibuahi akan bergerombol dipermukaan air. Setelah enam hari telur akan menetas menghasilkan berudu atau kecebong. Berudu hidup di dalam air dan bernafas dengan insang. Setelah mengalami metamorfosis selama 1- 3 bulan, ia akan berubah bentuk menjadi katak. Pada umur satu tahun katak telah menjadi dewasa.

Reptilia
Ada yang meletakkan telur (ovipar) dan ada pula yang bersifat ovovivipar. Pembuahan terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Telur dilindungi oleh cangkang. Telur yang dikeluarkan ada yang disembunyikan didalam pasir, di dalam lumpur, ada yang dierami. Pada kadal telurnya menetas di dalam tubuh (ovovivipar).

Aves
Fertilisasi internal dengan kloaka. Semua jenis burung bereproduksi dengan cara bertelur (ovipar). Ada burung yang mengerami telurnya, ada yang menyimpannya dalam lubang-lubang yang ditutupi daun, ada pula yang menyimpan telurnya didalam pasir. Seekor burung sekali musim hanya mampu bertelur beberapa butir saja. Pada burung merpati, sekali musim bertelur mengeluarkan 2 butir telur yang akan menetas menghasilkan burung jantan dan betina. Embrio yang berkembang dalam cangkang mendapat makanan dari cadangan makanan yang tersimpan dalam telur tersebut.

Mamalia
Fertilisasi intemal, karena telah memiliki organ reproduksi sempurna. Kecuali golongan hewan berparuh bebek (Platypus), semua hewan menyusui selalu melahirkan (vivipar). Telur mamalia kecil dan mengandung sedikit cadangan makanan. Embrio mendapat makan dari rahim induknya melalui plasenta.

b. Perkembangbiakan Seksual pada Tumbuhan :

  Alat kelamin Jantan disebut serbuk Seksual sara yang mengandung spermatozoon berada benang seri dan alat kelamin betina disebut putik mengandung ovum atau sel telur. Alat kelamin jantan maupun alat kelamin betina sebenarnya kebanyakan tumbung berada dalam satu tempat yaitu bunga. Namun karena waktu masaknya tidak bersamaan maka sulit terjadi penyerbukan atau pembuahan sendiri. Penyerbukan pada tumbuhan dapat berlangsung dengan bantuan angin ( contoh pada tanaman padi ), serangga ( contoh pada bunga yang bermadu ), dan bantuan manusia ( contohnya pada panili ).

  • PERKEMBANGBIAKAN ASEKSUAL :
Perkembangbiakan Aseksual adalah terjadinya pembentukan individu baru dari satu induk tanpa melalui proses penggabungan (perpaduan) antara dua sel kelamin. 

Kebanyakan organisme yang berkembang biak secara Aseksual dapat pula melakukan Perkembangbiakan secara Seksual.

a.    Pembelahan kembar: 
Sel yang membelah membentuk dua sel anak dengan jumlah sitoplasma yang sama. 
Contoh: Bakteri, ganggang dan amoeba.

b.    Kuncupan: 
Inti sel membelah menjadi dua yang sama tetapi sitoplasmanya tidak sama besar. Bagian kecil disebut kuncup.

c.       Pembetukan spora:
Dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan sel. Bila kondisi lingkungan baik, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi individu baru, spora dihasilkan oleh jamur, lumut, paku, sporozoa (salah satu kelas protozoa) dan kadang-kadang juga dihasilkan oleh bakteri.
Jika Sporangium pecah, maka spora-spora yang sangat kecil terbawa oleh angin / ke tempat lain tanpa mengalami kerusakan.
Jika Spora jatuh di tempat yang sesuai, maka akan tumbuh organisme baru.

d.      Perkembangbiakan vegetatif: 
Perkembangbiakan melalui salah satu organ tumbuh makhluk hidup kemudian diberi fungsi untuk reproduksi. Organ tersebut dapat berupa akar, batang, daun atau umbi.



Sumber:
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36

Jumat, 19 Mei 2017

EFEK RUMAH KACA

Nama saya Visca Yunia Septianti saya berkuliah di Universitas Gunadarma Depok, Kelas 1PA08 . Postingan saya kali ini untuk menunaikan tugas softskill yang diberikan oleh Dosen Ilmu Alamiah Dasar. Tugas yang diberikan kali ini adalah Menjelaskan Apa yang Dimaksud dengan "EFEK RUMAH KACA".      
                 
  • PENGERTIAN EFEK RUMAH KACA :


     EFEK RUMAH KACA atau dalam bahasa asingnya dikenal dengan istilah Green House Effect adalah suatu fenomena dimana gelombang pendek radiasi matahari menembus Atmosfer dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang tersebut dipantulkan kembali ke Atmosfer. 

     Namun, tidak seluruh gelombang yang dipantulkan itu dilepaskan ke angkasa luar. Sebagian gelombang panjang dipantulkan kembali oleh lapisan Gas Rumah Kaca di Atmosfer ke permukaan bumi. Gas Rumah Kaca adalah gas-gas di Atmosfer yang memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi sehingga bumi menjadi semakin panas.

  • PROSES TERJADINYA EFEK RUMAH KACA :

Panas Matahari merambat dan masuk ke permukaan bumi. Kemudian panas matahari akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa melalui Atmosfer. Sebagian panas matahari yang dipantulkan tersebut akan diserap oleh gas rumah kaca yang berada di Atmosfer. Panas matahari tersebut kemudian terperangkap di permukaan bumi, tidak bisa melalui Atmosfer, sehingga suhu bumi menjadi lebih panas. 
     
     Fenomena Efek Rumah Kaca pertama kali ditemukan oleh fisikawan Perancis Joseph Fourier pada 1824 dan dibuktikan secara Kuantitatif oleh Svante Arrhenius pada 1896.

Semua proses itulah yang disebut "EFEK RUMAH KACA". Pemanasan Global dan Perubahan Iklim diduga merupakan dampak dari Efek Rumah Kaca     




sumber :
Al-Adnani, Abu Fatiah. (2008). Global Warming (Sebuah isyarat dekatnya akhir. Zaman dan kehancuran dunia), Jakarta: Granada Mediatama.