Minggu, 29 Desember 2019

REVIEW JURNAL ARTIFICIAL INTELLIGENCE


Nama                  : Visca Yunia Septianti
Npm                    : 17516566
Kelas                   : 4PA07                 
Mata Kuliah        : Sistem Informasi Psikologi

REVIEW JURNAL
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)

Assalamualaikum wr, wb. apa kabar kalian semuaaa :)

Setelah postingan sebelumnya membahas mengenai definisi / pengertian dari Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) beserta teori-teorinya yang ada pada jurnal terkait. Pada postingan kali ini saya akan mereview jurnal yang berjudul “Implementasi Artificial Intelligence  Dalam Memetakan Karakteristik, Kompetensi, dan Perkembangan Psikologi Siswa Sekolah Dasar Melalui Platform Offline”.   

  Hasil Review Jurnal:

Judul
Implementasi Artificial Intelligence  Dalam Memetakan Karakteristik, Kompetensi, dan Perkembangan Psikologi Siswa Sekolah Dasar Melalui Platform Offline.
Jurnal
Jurnal Education Research Conference Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Universitas Negeri Yogyakarta 2017.
ISBN
978-602-55661-8-9
Halaman
Hal. 18-27
Tahun
2017
Penulis
Ahmad Sudi Pratikno
Reviewer
Visca Yunia Septianti
Tanggal
28 Desember 2019

Latar Belakang Penelitian
Perkembangan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Sains) terjadi dengan cepat. Perkembangan IPTEKS tidak hanya terjadi di dunia industri, ekonomi, politik, lingkungan, akan tetapi juga telah merambah ke dunia pendidikan.
Perkembangan IPTEKS yang diiringi dengan rasa tanggung jawab yang tinggi akan membawa kemanfaatan bagi semua orang yang menggunakan teknologi tersebut. Dampak negatif pun dapat dikurangi dengan adanya sikap kehati-hatian dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Banyak manfaat yang dapat diambil dari perkembangan IPTEKS, salah satunya yakni dalam dunia pendidikan. Peran IPTEKS dalam dunia pendidikan diantaranya dapat memudahkan guru untuk mengakses sumber belajar melalui internet. Meskipun begitu, hadirnya teknologi mutakhir dalam dunia pendidikan dirasa masih sangat minim ditemukan terutama di Indonesia. Berbagai kendala muncul seperti akses sekolah yang masih sulit, infrasturktur kurang maksimal, dan masalah-masalah lain. Salah satu teknologi mutakhir yang dapat diterapkan pada dunia pendidikan yakni teknologi artificial intelligence atau sering disebut sebagai kecerdasan buatan (AI).
AI (Artificial Intelligence) merupakan teknologi yang dapat digunakan manusia sebagai asisten bergerak layaknya robot namun keberadaannya berupa tampilan virtual dalam suatu sistem komputer. AI dapat diibaratkan sebagai otak suatu robot. Apabila kita meninjau perkembangan AI dan pemanfaatannya di luar negeri, tentu kita akan tercengang setelah melihatnya. Fasilitas dan sarana yang mencukupi menjadikan beberapa negara eropa dan amerika telah memulai riset mengenai AI untuk diterapkan di berbagai sektor mulai dari pendidikan, ekonomi, maupun bidang pertahanan negara.
Beberapa prosiding menyajikan pemanfaatan AI di dunia pendidikan dengan melibatkan berbagai jenjang pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pemanfaatan yang terlihat antara lain seperti AI sebagai asisten digital dalam menampilkan tutorial pembelajaran, sebagai sistem dalam mengevaluasi siswa, sebagai sistem dalam layanan obrolan siswa, serta contoh-contoh lainnya
Pada pembahasan kali, penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menerapkan teknologi AI sebagai asisten digital yang mampu memetakan karaktersitik, kompetensi, serta perkembangan psikologi siswa SD di Indonesia melalui suatu jaringan sistem offline. Penerapan artificial intelligence (AI) ini dilakukan berbasis offline karena kondisi koneksi internet di Indonesia kurang stabil dan merata.
Penerapan artificial intelligence bagi dunia pendidikan akan memunculkan terobosan baru bagi penerapan pembelajaran berbasis IPTEK terutama di abad ke 21. Kompetensi orang tua dan guru dalam memahami perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dapat dilatih dan ditingkatkan dengan hadirnya teknologi artificial intelligence. Oleh sebab itu, diharapkan melalui penelitian ini akan memicu munculnya inovasi-inovasi baru dalam pendidikan di masa mendatang.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    Mengaplikasikan adanya artificial intelligence (kecerdasan buatan) dalam dunia pendidikan khususnya untuk memetakan karakteristik, kompetensi, dan perkembangan psikologi siswa sekolah dasar di Indonesia.

   Menelaah hambatan, manfaat yang diperoleh, serta faktor yang mempengaruhi dari penerapan artificial intelligence.

Kajian Pustaka
A. Artificial Intelligence
Teknologi AI (Artificial Intelligence) adalah salah satu bentuk kemajuan yang sangat pesat dari perkembangan IPTEKS di dunia. Teknologi AI masih sangat luas cakupannya sehingga pemanfaatannya juga bermacam-macam di berbagai bidang. Dunia pendidikan adalah salah satu bidang yang dapat mengadopsi adanya teknologi AI.
Teknologi AI merupakan teknologi yang menciptakan sebuah sistem dan memungkinkan komputer sebagai salah satu mediumnya dalam rangka melakukan proses interaksi dan memudahkan manusia dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
Artificial intelligence memberikan kemudahan kepada manusia apabila keberadaannya dimaksimalkan untuk hal-hal positif. Haugeland (1996) berpendapat bahwa AI merupakan mind design yang artinya mencitpakan sistem yang mirip dengan cara kerja otak manusia.

BKarakteristik, Kompetensi, dan Perkembangan Psikologi Siswa SD
Karakteristik siswa merupakan ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing siswa dalam berperilaku sehari-hari maupun saat belajar di sekolah. Pentingnya mengetahui karakteristik siswa bagi guru adalah sebagai pertimbangan untuk pemberian treatment yang sesuai dan memperoleh hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran. Pemberian treatment tersebut misalnya pertimbangan memilih strategi, metode, model, maupun media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Karakteristik yang dijadikan sebagai acuan dalam pemetaan melalui platform offline adalah gaya belajar dan perilaku siswa.
Kompetensi siswa yang dimaksud disini yakni kemampuan siswa dalam menyerap dan memahami materi yang diberikan oleh guru. Kompetensi yang dimaksud dapat berupa kemampuan kogntiif siswa, kemampuan afektif siswa, dan kemampuan psikomotorik siswa.Hal lain yang dapat ditampilkan adalah tentang prestasi siswa dan skor IQ, EQ, dan SQ pada siswa. Kompetensi siswa penting untuk dimasukkan ke dalam teknologi AI ini karena berguna untuk guru dalam memberikan bimbingan kepada siswa, serta bagi orang tua dapat dijadikan sebagai bahan refleksi maupun upaya orang tua untuk membuat anaknya pandai dalam memahami ilmu pengetahuan.
Pemetaan perkembangan psikologi siswa terutama siswa SD memberikan gambaran kepada orang tua maupun guru di dalam mengambil sikap terutama pada saat proses pembimbingan di sekolah oleh guru maupun saat proses pengawasan oleh orang tua pada saat anak berada di rumah. Perkembangan psikologi perlu dipantau secara berkala yang tentu memiliki berbagai manfaat. Manfaat yang dapat diperoleh diantaranya guru dan orang tua dapat mendeteksi apakah si anak terkena bullying saat di sekolah maupun saat di lingkungan bermain. Kedua, adalah mengidentifikasi tipe kepribadian anak, apakah si anak memiliki kepribadian introvert, ekstrovert, atau ambivert. Ketiga yakni pemetaan psikologi siswa dapat memberikan guru bekal dan informasi untuk menempatkan siswa di lingkungan yang sesuai dan selayaknya.
Munculnya teknologi AI menjadi angin segar bagi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, karena selama ini kemajuan IPTEKS masih dominan diadopsi di dunia industri, ekonomi, dan bidang-bidang lain. Dunia pendidikan sendiri memiliki peranan penting dalam memajukan suatu bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut, ekpansi adanya teknologi AI dapat dimaksimalkan untuk kepentingan monitoring karakteristik, kompetensi, dan perkembangan psikologi siswa SD. Apabila inovasi ini benarbenar terwujud, maka semua pihak akan merasakan kemudahan dalam memantau siswa.

C. Platform Offline
Platform offline merupakan sebuah “wadah” yang di dalamnya terdapat integrasi sistemdengan berbagai menu pada sebuah komputer. Platform merupakan sebuah kelompok teknologi yang digunakan dalam bentuk aplikasi, pemrosesan, atau berupa teknologi yang sedang dikembangkan. Perbedaan platform offline dengan platform online terletak pada penggunaan internet. Internet adalah sarana penghubung antara data di server dengan perangkat yang ada di masyarakat. Pengembangan platform offline diambil dalam penelitian ini dengan beberapa pertimbangan karena kondisi jaringan internet yang ada di Indonesia masih belum merata, peralatan yang tersedia masih terbatas jumlahnya, serta operator yakni guru masih belum mahir dalam mengoperasikannya. Keuntungan yang dapat diambil dengan adanya teknologi AI berbasis platform offline diharapkan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat dan pihak yang terkait tanpa adanya koneksi internet sama sekali. Platform offline ini dapat berjalan di sistem operasi iOS dan Android maupun berbasis web dengan skema LAN (­Local Areal Network).

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif-deskriptif. Indikator yang digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan  yakni dengan meninjau apakah nantinya apabila teknologi AI ini akan diterapkan, dampak positif yang ditimbulkan cenderung lebih besar daripada dampak negatif yang timbul.

Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa SD (sekolah dasar) di daerah Kota Bantul, Yogyakarta.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

     Teknik purposive sampling
Sampel penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan beberapa  pertimbangan sebagai berikut:
(1) siswa yang berada di SD Negeri se Kota Bantul memiliki keberagaman dalam hal kompetensi dan karkateristik; (2) guru yang mengajar di sekolah tersebut adalah guru yang sudah profesional dan berkompeten dalam mengajar dan mendidik siswa.
Sampel penelitian yang dipilih berjumlah 4 sekolah, antara lain: SDN Bantul Warung, SDN 1 Bantul, SDN 3 Bantul, dan SD Bantul Timur. Keempat SD tersebut merupakan SD yang berada di kota Bantul dan memiliki prestasi yang baik di tingkat nasional maupun internasional.

     Teknik non-randomized sampling
Teknik pemilihan SD tersebut menggunakan teknik non-randomized sampling. Teknik ini menjadikan sampel penelitian diambil dengan berbagai pertimbangan kritis dan ketat oleh peneliti sehingga diharapkan penelitian sesuai dengan yang diharapkan.

Hasil dan Pembahasan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat di-ekspansi ke seluruh SD yang ada di Indonesia. Melalui teknologi AI, berbagai langkah yang penting dapat dilakukan dengan dasar pertimbangan yang matang dan diharapkan menghasilkan keputusan yang tepat. Misalnya dalam perpindahan siswa antar sekolah, dapat didata secara online melalui data yang diperoleh dari sekolah asal.
Teknologi AI membutuhkan sarana dan prasarana yang tepat. Hal ini juga menjadi pertimbangan pemilihan sampel penelitian dilakukan pada sekolah dasar negeri di Kota Bantul, Yogyakarta.
Artificial intelligence adalah bentuk dari puncak IT yang dapat menyatukan, mengumpulkan, dan merancang kecerdasan manusia dalam bentuk  sistem. Sistem ini akan ditemukan polanya dan kemudian diaplikasikan untuk melaksanakan pekerjaan. Berawal dari perkembangan AI maka dapat diciptakan robot hingga hologram atau bardcode canggih. Sesuatu yang tidak hanya dapat mempermudah pekerjaan manusia, akan tetapi mirip dan dapat bekerja layaknya manusia normal lainnya.
Penerapan artificial intelligence harus mempertimbangkan nilai aksiologi, epiistemologi, dan ontologi dalam sudut pandang filsafat ilmu. Hal ini disebabkan karena suatu ilmu haruslah bermanfaat bagi kemaslahatan manusia, terutama untuk memenuhi kebutuhan orang banyak. Oleh sebab itu, diharapkan penelitian ini akan memberikan dampak yang baik terhadap pemanfaatan teknologi AI di masa mendatang.

Kelebihan Jurnal
   Penulis terlihat sangat menguasai dan juga mendalami materi karena setiap bagian jurnal dijelaskan dengan detail dan dengan kejelasan bahasa yang digunakan sehingga memudahkan dalam memahami isi jurnal dan menjelaskan dengan baik apa yang penulis inginkan.

     Tata cara penulisan dan isi abstrak sudah baik karena penulis dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan penelitian tentang  Implementasi Artificial Intelligence Dalam Memetakan Karakteristik, Kompetensi, dan Perkembangan Psikologi Siswa Sekolah Dasar Melalui Platform Offline.

   Telah dipaparkan dengan jelas mengenai penelitian yang telah dilakukan mulai dari pendahuluan atau latar belakang, metode penelitian dan teknik pengambilan sampel yang digunakan.
        
   Penulisan dalam jurnal sesuai dengan EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan

   Dilengkapi dengan adanya gambar skema jaringan yang akan diterapkan dalam teknologi AI atau gambar Design jaringan pada platform offline.

   Kelebihan dalam jurnal juga terletak pada meteri yang cukup lengkap terlihat pada sub-sub judul dalam jurnal tersebut yang lengkap dan mendetail, kemudian kelebihan dari jurnal tersebut adalah penulis dapat mengembangkan beberapa poin-point kecil namun cukup penting untuk di kaji, dan penulis melakukannya dengan cukup baik.

Kekurangan Jurnal
   Space penulisan tidak teratur, tiap paragraph ada yang menjorok kedalam dan ada pula yang tidak menjorok kedalam.

     Tidak ada saran untuk penelitian selanjutnya

    Pemaparan yang jelas secara keseluruhan menjadikan jurnal ini jauh dari kelemahan dalam penulisannya.

Kesimpulan dan Saran
Penelitian dalam jurnal ini diharapkan dapat diaplikasikan dan digeneralisasikan tidak hanya pada jenjang sekolah dasar, namun juga pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kendala, serta faktor-faktor yang muncul selama penerapan teknologi ini dapat digunakan sebagai bahan relfeksi untuk penerapan teknologi yang jauh lebih baik di masa mendatang.



DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/326587213_Implementasi_Artificial_Intelligence_dalam_Memetakan_Karakteristik_Kompetensi_dan_Perkembangan_Psikologi_Siswa_Sekolah_Dasar_Melalui_Platform_Offline

Pratikno, A. S. (2017). Implementasi Artificial Intelligence  Dalam Memetakan Karakteristik, Kompetensi, dan Perkembangan Psikologi Siswa Sekolah Dasar Melalui Platform Offline. Jurnal Education Research Conference Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Universitas Negeri Yogyakarta 2017. 18-27  

Sabtu, 30 November 2019

KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)

Nama                   : Visca Yunia Septianti
Npm                     : 17516566
Kelas                    : 4PA07                 
Mata Kuliah         : Sistem Informasi Psikologi

ARTIFICIAL INTELLIGENCE
(AI)



 Assalamualaikum wr, wb. apa kabar kalian semuaaa :)
Pada postingan kali ini saya akan memberikan informasi kepada kalian  mengenai apa itu "Artificial Intelligence" atau yang biasa kita kenal sebagai kecerdasan buatan. Lalu, apa itu sebenarnya kecerdasan buatan ??? Mari kita simak pembahasan berikut ini...

^^  Selamat membaca dan semoga bermanfaat untuk kita semua  ^^


A. Definisi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
Beberapa definisi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) menurut para ahli. Yaitu sebagai berikut:
Menurut Simon (dalam Kusrini, 2006) kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi, dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan suatu hal yang dalam pandangan manusia ada cerdas.
Menurut McLeod dan Schell (2008), mengungkapkan kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia.  
Menurut Nidhom (2019) kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang dibuat untuk computer agar bisa melakukan pekerjaan yang dapat dilakukan oleh manusia meskipun hanya mendekati.
Berdasarkan beberapa definisi dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah kawasan penelitian, aplikasi, dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya seperti manusia meskipun hanya mendekati.

B. Konsep Kecerdasan Buatan (AI)
          ·   Konsep dasar kecerdasan buatan:
1. Kecerdasan Buatan dapat didefinisikan sabagai cabang Ilmu Komputer yang mempelajari otomatisasi tingkah laku cerdas (Intelligent);
2.  Kecerdasan Buatan dapat memungkinkan komputer untuk berfikir;
3. Kecerdasan Buatan dapat menirukan proses belajar manusia sehingga informasi baru dapat diserap dan digunakan sebagai acuan di masa yang akan datang.

·    Konsep kecerdasan buatan:
       Menurut Kusrini (2006) ada beberapa konsep kecerdasan buatan yang harus dipahami, diantaranya:
1.    Turing Test – Metode pengujian Kecerdasan
Merupakan sebuah metode pengujian yang dibuat oleh Alan Turing. Proses uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua obyek yang ditanyai, yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang akan diuji. Penanya tidak bisa melihat langsung kepada obyek yg ditanyai. Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia berdasarkan jawaban kedua obyek. Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat diasumsikan cerdas. 

2.    Pemrosesan Simbolik
Komputer semula di desain untuk memproses bilangan / angka-angka (pemrosesan numerik). Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik, tidak didasarkan kepada sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematis. Sifat penting dari AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari ilmu komputer yang melukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam penyelesaian masalah.

3.    Heuristic
Istilah Heuristic diambil dari bahasa Yunani yang berarti menemukan. Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problem secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan disepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.

4.    Penarikan Kesimpulan (Inferencing)
Kecerdasan buatan (AI) mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan (reasoning). Kemampuan berpikir (reasoning) termasuk didalamnya proses penarikan kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristik atau metode pencarian lainnya.

5.    Pencocokan Pola (Pattern Matching)
Kecerdasan buatan (AI) bekerja dengan metode pencocokan pola (pattern matching) yang berusaha untuk menjelaskan obyek, kejadian (events) atau proses, dalam hubungan logik atau komputasional.

C. Jenis-Jenis Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) diklasifikasikan dalam dua jenis klasifikasi utama, yaitu sebagai berikut:
·   Tipe 1:
1.        AI lemah atau AI Sempit
Ini difokuskan pada satu tugas sempit, fenomena bahwa mesin yang tidak terlalu cerdas untuk melakukan pekerjaan mereka sendiri dapat dibangun sedemikian rupa sehingga mereka tampak pintar. Contohnya adalah permainan poker di mana mesin mengalahkan manusia di mana semua aturan dan gerakan dimasukkan ke dalam mesin. Di sini masing-masing dan setiap skenario yang mungkin perlu dimasukkan sebelumnya secara manual. Setiap AI yang lemah akan berkontribusi pada pembangunan AI yang kuat.
2.        AI yang kuat
Mesin yang benar-benar dapat berpikir dan melakukan tugas sendiri seperti manusia. Tidak ada contoh yang tepat yang ada untuk ini tetapi beberapa pemimpin industri sangat tertarik untuk semakin dekat untuk membangun AI yang kuat yang telah menghasilkan kemajuan pesat.
·   Tipe  2  (berdasarkan fungsionalitas):
.   
1.    Mesin Reaktif
Ini adalah salah satu bentuk dasar AI. Itu tidak memiliki memori masa lalu dan tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk informasi untuk tindakan di masa depan. 

2.    Memori Terbatas
Sistem AI dapat menggunakan pengalaman masa lalu untuk menginformasikan keputusan di masa depan. Beberapa fungsi pengambilan keputusan dalam mobil self-driving  telah dirancang dengan cara ini. Pengamatan digunakan untuk menginformasikan tindakan yang terjadi di masa depan yang tidak begitu jauh, seperti mobil yang telah mengubah jalur. Pengamatan ini tidak disimpan secara permanen dan juga Chatbot Siri Apple.

3.        Theory of Mind
AI jenis ini harus dapat memahami emosi, kepercayaan, pikiran, harapan, dan interaksi masyarakat. Meskipun banyak perbaikan di bidang ini, AI jenis ini belum lengkap.

4.        Kesadaran diri
AI yang memiliki kesadarannya sendiri, super cerdas, kesadaran diri dan mahluk hidup (dengan kata sederhana manusia yang lengkap). Tentu saja, bot semacam ini juga tidak ada dan jika tercapai itu akan menjadi salah satu tonggak di bidang AI.


JURNAL MENGENAI ARTIFICIAL INTELLIGENCE

   Teori yang terdapat di dalam jurnal berjudul “Implementasi Artificial Intelligence dalam memetakan karakteristik, kompetensi, dan perkembangan psikologi siswa sekolah dasar melalui platform offline” :

1.    Implementasi
Implementasi adalah suatu penerapan atau tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana yang telah disusun atau dibuat dengan cermat dan terperinci (matang) sebelumnya.

2.    Karakteristik
Karakteristik adalah kualitas tertentu atau ciri yang khas dari seseorang atau sesuatu.

3.    Kompetensi
Kompetensi  diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Kompetensi juga dapat berupa kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotorik seseorang.
4.    Platform Offline
Platform offline merupakan sebuah “wadah” yang di dalamnya terdapat integrasi sistem dengan berbagai menu pada sebuah komputer. Pengembangan platform offline pada penelitian dalam jurnal didasari karena kondisi internet di Indonesia yang masih kurang stabil dan merata.

5.    LAN (Local Area Network)
Jaringan wilayah lokal  (local area network) biasa disingkat  “LAN” adalah jaringan jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampusgedungkantor, dalam rumahsekolah atau yang lebih kecil.

6.    Computational Linguistics
Computational Linguistics (komputasi linguistik) adalah bidang antardisiplin yang mengkaji pemodelan bahasa alami dengan statistika dan berbasis aturan dari sudut pandang komputasi. Pemodelan ini tidak dibatasi pada suatu bidang tertentu dari linguistik. Selain linguistik, bidang studi yang juga dilibatkan dalam linguistik komputasi antara lain adalah ilmu komputer, kecerdasan buatan, matematika, logika, ilmu kognitif, psikologi kognitif, psikolinguistik, dan antropologi.

7.    Natural Languange Processing
Natural Language Processing (NLP) adalah salah satu bidang ilmu komputer, kecerdasan buatan, dan bahasa (linguistik) yang berkaitan dengan interaksi antara komputer dan bahasa alami manusia, seperti bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.

8.    Ekspansi
Ekspansi adalah aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, dan sebagainya.

Jurnal tersebut yang berjudul “Implementasi Artificial Intelligence dalam memetakan karakteristik, kompetensi, dan perkembangan psikologi siswa sekolah dasar melalui platform offlineberkaitan dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan perkembangan IPTEKS (Ilmu pengetahuan, Teknologi, dan Sains) dalam dunia pendidikan. Selain itu, jurnal tersebut juga berkaitan dengan perkembangan Information Technology (IT) di masa mendatang, serta perkembangan psikologis yang menjadi pertimbangan mendasar di dalam mengembangkan teknologi AI terutama dalam hal pemroses informasi dalam sistem otak manusia. 


DAFTAR PUSTAKA
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori, dan aplikasi. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
McLeod, R. & Schell, G. P. (2008). Sistem informasi manajemen, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Nidhom, A. M. (2019). Interaksi komputer dan manusia. Penerbit Online: Ahlimedia Book.