Kamis, 29 September 2016

NGEDELENGIN
     (TAHAP UPACARA ADAT PERKAWINAN ALA BETAWI)                                                                                                                  
         Assalamualaikum wr.wb                                                                                              Apa kabar ....

  Nama saya Visca Yunia Septianti saya berkuliah di Universitas Gunadarma Depok, Kelas 1pa08 . Sekarang saya sebagai Mahasiswa di Semester 1 . Postingan tentang Adat “ Ngedelengin “ yang berasal dari Betawi ini , untuk menunaikan tugas yang diberikan oleh Dosen Ilmu Budaya Dasar yaitu Ibu Nur Afifah Putri. Tugas yang diberikan adalah mencari tau tentang Adat yang menarik menurut Mahasiswa yang ditujukan. Saya tertarik mencari tau tentang kebudayaan Betawi , dan dari berbagai macam kebudayaan yang dimiliki Betawi , akhirnya saya memilih “ Ngedelengin ” karena menurut saya adat tersebut menarik. 
  Semoga Postingan tentang adat “ Ngedelengin “ asal Betawi ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang Kebudayaan Indonesia khususnya Betawi bagi kalian semua ....... :) 

                                                                                                Terima kasih ....                                  
                                                                                                                                                  
  • Apa itu NGEDELENGIN ????



NGEDELENGIN merupakan tahapan upacara adat perkawinan dalam suku Betawi. Ngedelengin juga bisa disebut sebagai “ Mak comblang “ ala Betawi.  Sampai sekarang dikalangan masyarakat Betawi dikenal istilah Ngedelengin yaitu masa pendekatan dan penelaahan terhadap seorang gadis. Dalam adat pernikahan Betawi, Ngedelengin adalah mencari pasangan yang bisa dilakukan siapa saja termasuk si jejaka sendiri.  Setelah mereka bertemu dengan pasangan yang dirasa cocok, proses meminta ke pihak perempuan di lakukan oleh seseorang yang biasa disebut “ Mak Comblang “. Jika terjadi kecocokan dengan pihak perempuan, maka si Gadis akan diberi uang sembe atau angpao. Mak Comblang akan melanjutkan dengan persiapan dan apa saja yang disyaratkan oleh pihak pria atau sering disebut bawaan ngelamar.

  • Tujuan diadakan NGEDELENGIN :
Tujuan dari diadakannnya Ngedelengin adalah selain mencari kecocokan, Ngedelengin juga bertujuan untuk mengetahui secara lebih jauh tentang sifat dan keadaan seorang gadis yang akan dijadikan istri. Adalah sesuatu yang wajar hal itu dilakukan dalam usaha orang tua atau laki-laki sebagai calon suami menyelidiki lebih dahulu latar belakang atau asal-usul bakal pasangan hidupnya. Tentu saja tindakan tersebut didasari oleh maksud-maksud baik agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kelak kemudian hari                                        
  • Latar Belakang NGEDELENGIN :
Sistem pernikahan pada masyarakat Betawi pada dasarnya mengikuti hukum Islam, kepada siapa mereka boleh atau dilarang mengadakan hubungan perkawinan. Dalam mencari jodoh, baik pemuda maupun pemudi Betawi bebas memilih teman hidup mereka sendiri. Karena kesempatan untuk bertemu dengan calon kawan hidup itu tidak terbatas dalam desanya, maka banyak perkawinan pemuda pemudi desa betawi terjadi dengan orang dari lain desa. Namun demikian, persetujuan orangtua kedua belah pihak sangat penting, karena orangtualah yang akan membantu terlaksanakannya pernikahan tersebut.

Biasanya prosedur yang ditempuh sebelum terlaksananya pernikahan adat  adalah dengan perkenalan langsung antara pemuda dan pemudi. Bila sudah ada kecocokan, orangtua pemuda lalu melamar ke orangtua si gadis. Masa perkenalan antara pria dan wanita pada budaya Betawi zaman dulu tidak berlangsung begitu saja atau terjadi dengan sendirinya. Akan tetapi, diperlukan Mak Comblang seperti Encing atau Encang (Paman dan bibi) yang akan mengenalkan kedua belah pihak.

Pada masa lampau setiap keluarga yang mempunyai anak laki-laki yang telah akil-baliq akan meminta bantuan Mak Comblang mencarikan seorang gadis untuk dijodohkan dengan anak laki-lakinya. Sebelum melakukan tugasnya Mak Comblang akan diberi penjelasan lebih dahulu mengenai sifat dan keadaan serta kemampuan atau keterampilan calon yang diinginkan. Di atas semua itu syarat yang dituntut terutama adalah ketaatan si gadis di dalam menjalankan perintah agama, ini merupakan unsur yang utama sesuai dengan keberadaan masyarakat Betawi yang religius. Dengan bekal Syarat-syarat tersebut di atas Mak Comblang mulai melakukan tugas Ngedelengin baik di sekitar kampung maupun di luar kampung sendiri tegantung kepada keadaan. Pencarian dari kampung-kampung tentu saja merupakan pekerjaan yang sulit, tetapi pada umumnya seorang Mak Comblang telah mempunyai informasi yang cukup mengenai setiap keluarga yang memiliki seorang anak gadis. Pengetahuan tersebut patut dimilikinya karena hampir semua anak gadis yang menjelang remaja jauh-jauh hari sudah dipingit atau selalu berada di dalam rumah di mana anak gadis itu tidak dibenarkan berada di luar rumah apalagi ditempat-tempat umum.



Dulu, di daerah tertentu ada kebiasaan menggantungkan sepasang ikan bandeng di depan rumah seorang gadis bila si gadis ada yang naksir. Pekerjaan menggantung ikan bandeng ini dilakukan oleh Mak Comblang atas permintaan orangtua si pemuda. Hal ini merupakan awal dari tugas dan pekerjaan Ngedelengin.

Ngedelengin bisa dilakukan siapa saja termasuk si jejaka sendiri. Pada sebuah keriaan atau pesta perkawinan biasanya ada malem mangkat. Keriaan seperti ini melibatkan partisipasi pemuda. Di sinilah ajang tempat bertemu dan saling kenalan antara pemuda dan pemudi. Ngedelengin juga bisa dilakukan oleh orangtua walaupun hanya pada tahap awalnya saja.

Proses Ngedelengin diawali dengan kunjungan Mak Comblang menemui orang tua perempuan si gadis. Pembicaraannya tak to the point. Baru setelah menjurus tentang maksudnya, baru Mak Comblang meminta orang tua untuk memanggil si gadis. Setelah itu, barulah orang tua si gadis menceritakan kelebihan anaknya yang sudah bisa masak dan tamat ngaji.

Setelah menemukan calon yang disukai dan setelah melalui obrolan dengan orangtua si gadis, kemudian Mak Comblang memberikan uang sembe (angpaw) kepada si gadis. Setelah proses di atas, proses selanjutnya jejaka bisa ngelancong. Buat datang pertama biasanya mengajak teman lelaki. Si jejaka akan diterima orang tua laki dan jika mau bicara dengan si gadis, bisa melalui jendela intip yang ada di rumah Betawi. Nah, setelah jejaka dengan gadis merasa cocok, sampailah pada penentuan ngelamar. Pada saat itu Mak Comblang menjadi juru bicara perihal kapan dan apa saja yang akan menjadi bawaan ngelamar.

  • Makna adat NGEDELENGIN :
Makna Ngedelengin adalah mendapatkan persetujuan dan mendapatkan pasangan yang diharapkan dan diinginkan oleh kedua orangtua . Bagi laki- laki bisa mendapatkan seorang perempuan ( calon istri ) yang punya kualitas baik dari banyak sisi. 




Kadang-kadang ngedelengin juga dapat dilakukan ditempat-tempat perayaan atau pesta yang diselenggarakan oleh anggota masyarakat setempat. Misalnya pada pesta pernikahan di mana terdapat acara malam pacar, yang biasanya pada acara tersebut berkumpul pemuda dan pemudi yang membantu si mempunyai pesta mempersiapkan keperluan pesta seperti antara lain menyiapkan puade, membuat kembang kelape untuk dekorasi dan sebagainya. Dalam kegiatan tersebut tidak jarang terjadi si pemuda menemukan sendiri seorang gadis yang menarik hatinya. Akan halnya terjadi keadaan yang demikian tidak berarti bahwa si pemuda dapat dengan begitu saja bertegur sapa dan melakukan pendekatan sendiri, karena hal itu tidak dibenarkan oleh aturan adat. Melainkan ia wajib melaporkan hal itu kepada orang tuanya yang pada gilirannya nanti si orang tua akan meminta jasa Mak Comblang untuk meneruskan ngedelingin yang telah dimulai oleh si pemuda tersebut.

Berdasarkan kepada informasi terdapat perbedaan mengenai jangka waktu masa ngedelengin yaitu bahwa tahap ngedelengin bisa berlangsung selama satu atau dua bulan bahkan ada yang berlangsung satu tahun. Agaknya variasi mengenai jangka waktu tahap ngedelengin ini sedikit banyak tergantung pula pada keadaan usia atau kesiapan si gadis dalam menghadapi jenjang perkawinan. Patut diketengahkan pula bahwa pada tahapan ini si gadis belum mutlak terikat oleh siapapun, jadi orang tua si gadis dapat saja menerima lebih dari satu utusan yang berkunjung ngedelengin anak gadisnya. Banyaknya utusan yang berkunjung ngedelengin seorang gadis biasanya karena si anak perempuan tersebut termasuk seorang gadis jempolan.

Dokumentasi ( Bukti Foto ) :





                 
Sumber